Sabtu, 28 Juni 2014

MAKALAH FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA MASALAH BELAJAR DAN PENYEBAB KELAINAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dunia pendidikan mengartikan diagnosis kesulitan belajar sebagai segala usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis dan sifat kesulitan belajar. Masalah belajar yang terjadi dikalangan murid sering kali terjadi dan menghambat kelancaran proses belajar siswa.
Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa kelemahan-kelemahan dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak menguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami oleh murid-murid yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa murid-murid yang pandai atau cerdas.
Dalam perjalanan hidup manusia , setelah melalui masa perkawinan memiliki anak yang sehat secara fisik dan psikologis menjadi harapan berikutnya. Namun tidak semua harapan manusia bisa menjadi kenyataan. Sebagian kecil orang tua memiliki anak yang sejak kecil telah memiliki kelainan. Kelainan bawaan samacam itu bisa terjadi karena selama masa kehamilan kondisi kesehatan ibu secara fisik dan atau psikologis kurang terjaga, sehingga mengganggu dan menghambat perkembangan janin dalam perut ibu. Penyebab lain seringkali juga tidak diketahui dengan pasti, sehingga terjadi diluar jangkauan kemampuan manusia untuk mencegahnya.


B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka  rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.      Apa faktor – faktor yang  menyebabkan terjadinya masalah belajar ?
2.      Apa penyebab kelainan pada anak berkebutuhan  khusus ?

C.    Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya masalah belajar
2.      Untuk mengetahui penyebab kelaianan pada anakberkebutuhan khusus


BAB II
PEMBAHASAN

1.      Faktor – Faktor Penyebab Terjadinya Masalah Belajar
Pada dasarnya masalah belajar yang dialami oleh peserta didik dapat terjadi oleh beberapa faktor yang dapat digolongkan atas :
a.       Faktor – Faktor yang Bersumber dari Murid Itu Sendiri
·      Tingkat kecerdasan rendah
Taraf kecerdasan atau kemampuan dasar merupakan salah satu factor penentu keberhasilan belajar. Kemampuan dasar yang tinggi pada seseorang anak memungkinkannya dapat menggunakan pikirannya untuk belajar dan memecahkan persoalan baru dengan tepat, cepat, dan berhasil. Sebaliknya, tingkat kemampuan dasar yang rendah dapat mengakibatkan murid mengalami kesulitan dalam belajar.
·      Kesehatan sering terganggu
Belajar tidak hanya melibatkan pikiran, tetapi juga jasmaniah. Badan yang sering sakit – sakitan, kurang gizi dan tidak berdaya, dapat membuat seseorang tidak berdaya, tidak bersemangat dan tidak memiliki kemampuan dalam belajar yang mengakibatkan orang yang bersangkutan tidak dapat mencapai hasil belajar seperti yang diharapkan.
·      Alat penglihatan dan pendengaran kurang berfungsi dengan baik
Penglihatan dan pendengaran merupakan alat indera yang terpenting untuk belajar. Apabila mekanisme mata atau telinga kurang berfungsi, maka tanggapan yang disampaikan dari dunia luar tidak mungkin dapat diterima dengan baik dan murid tidak dapat menerima dan memahami bahan – bahan pelajaran, baik yang disampaikan langsung oleh guru maupun buku – buku bacaan.
·      Gangguan alat perseptual
Setelah sesuatu pesan yang diterima oleh mata dan telinga, langkah berikutnya dalam proses belajar adalah mengirimkan pesan itu ke otak, sehingga pesan itu dapat ditafsirkan. Langkah ini disebut persepsi (Koestoer P. dan A. Hadisaputro, 1978). Apanya sebenarnya yang terjadi dalam persepsi adalah proses pengelohan tanggapan baru (yang diterima melalui indera) dengan pertolongan ini akan menghasilkan dan memberikan arti atau makna tertentu kepada tanggapan yang diterima. Namun, persepsi itu bias juga salah apabila ada gangguan – gangguan pada alat perceptual.
·      Tidak menguasai cara – cara belajar yang baik
Ternyata terdapat hubungan yang berarti antara cara – cara belajar yang diterapkan dengan hasil belajar yang dicapai. Ini berarti bahwa murid yang cara – cara belajarnya lebih baik cenderung memperoleh hasil yang lebih baik pula, dan demikian juga sebaliknya.
b.      Faktor – Faktor yang Bersumber dari Lingkungan Keluarga 
·      Kemampuan ekonomi orang tua kurang memadai
Hasil belajar yang baik tidak hanya diperoleh dengan mengandalkan keterangan yang diberikan oleh guru namun juga membutuhkan alat – alat yang memadai. Sebagian alat pelajaran tersebut harus disediakan sendiri oleh murid – murid yang bersangkutan. Bagi orang tua yang ekonominya kurang memadai tentu tidak dapat memenuhi kebutuhan anaknya secara memuaskan yang akhirnya murid yang bersangkutan akan menanggung risiko – risiko yang tidak diharapkan.
·      Anak kurang mendapat perhatian dan pengawasan dari orang tuanya
Terdapat orang tua yang beranggap bahwa tugas mendidik hanya tugas sekolah saja. Oleh karena itu, para orang tua yang seperti ini selalu sibuk dengan pekerjaan mereka untuk mendapatkan uang sebanyak – banyaknya. Mereka tidak memiliki waktu untuk memperhatikan dan mengawasi anak – anaknya belajar dan/atau bermain.
·      Harapan orang tua terlalu tinggi terhadap anak
Harapan orang tua yang terlalu tinggi membuat mereka memaksa anak – anaknya untuk selalu rajin belajar dan memperoleh nilai tinggi tanpa mempertimbangkan kemampuan yang mereka miliki. Bagi murid yang tidak memiliki kemampuan seperti itu akan menganggap tuga dan harapan itu sebagai suatu siksaan dan pada akhirnya menimbulkan putus asa dan tak acuh
·      Orang tua pilih kasih terhadap baik
Keadaan anak dalam suatu keluarga tidak selalu sama. Ada orang tua yang menolak anak yang keadaannya tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Penolakan tersebut tidak dinyatakan secara langsung namun ditampilkan dalam bentuk perlakuan tertentu. Misalnya dengan melebih-lebihkan anak yang mereka anggap memenuhi harapan mereka dan mengabaikan anak yang tidak mereka harapkan.
·      Hubungan keluarga tidak harmonis
Orang tua merupakan tumpuan harapan anak – anak. Mereka mengharapkan pendidikan, kasih sayang dari orang tua agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa. Apabila di dalam keluarga tidak terdapat hubungan yang harmonis maka anak akan merasa tidak aman dan tidak dapat memusatkan perhatiannya dalam belajar. Hal ini terjadi karena proses belajar belajar memang menuntut adanya ketenangan dan ketentraman di rumah.

c.       Faktor – Faktor yang Bersumber dari Lingungan Sekolah dan Masyarakat
Kondisi – kondisi sekolah yang dapat menimbulkan masalah pada muris antara lain adalah kurikulum kurang sesuai, guru kurang menguasai bahan pelajaran, metode mengajar kurang sesuai, alat – alat dan media pengajaran kurang memadai.

2.      Penyebab Kelainan pada Anak Berkebutuhan  Khusus
Banyak faktor penyebab terjadinya anak berkebutuhan khusus menjadi tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, dan lain-lain. Banyak para pakar telah mendapatkan faktor-faktor penyebab terjadinya hambatan/kelainan sehingga dapat di bagi menjadi tiga fase yaitu: masa pre natal, natal dan post natal.
a.       Peristiwa Pre natal ( sebelum kelahiran )
Ketunaan yang terjadi pada anak ABK yang terjadi sebelum masa kelahiran dapat disebabkan antara lain oleh hal-hal sebagai berikut.
1.      Karena Penyakit.
Berbagai penyakit khusus ditengarai dapat menyebabkan kelainan pada janin yang masih berada dalam kandungan ibu diantaranya adalah
·         Virus Liptospirosisvirus ini bersumber dari air kencing tikus, yang masuk ke tubuh ibu  yang sedang hamil. Jika virus ini merembet pada janin yang sedang dikandungnya melalui placenta maka ada kemungkinan anak mengalami kelainan.
·         Virus maternal rubella  atau dalam dunia awam disebut dengan morbili atau  campak Jerman. Virus retrolanta Fibroplasia (RLF) yang menyerang ibu yang sedang hamil dan janin yang dikandungnya. Penyakit ini merusak jaringan kulit sampai mengenai persyarafan disertai demam tinggi dalam waktu lama, sehingga menggangu pertumbuhan dan perkembangan janin, sehingga kemungkinan akan timbul kecacatan pada bayi yang lahir.
·         Penggunaan obat-obatan kontrasepsi yang salah pemakaian, dan tidak dengan petunjuk ahlinya, dapat pula mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat, sehinggatidak  berkembang secara wajar.
·         Keracunan darah (Toxaenia) pada ibu-ibu yang sedang hamil dapat menyebabkan janin  tidak dapat memperoleh oksigen secara maksimal,  sehingga mempengaruhi pertumbuhan syaraf-syaraf di otak yang dapat menyebabkan  gangguan pada sistem syaraf dan ketunaan pada bayi.
·         Penyakit menahun seperti TBC dapat mengakibatkan kalainan pada metabolisme ibu, kondidi ini dapat  merusak sel-sel darah tertentu selama pertumbuhan janin dalam kandungan, dan pada gilirannya akan menyebabkan ketunaan pada aspek tertentu.
·         Infeksi karena penyakit kotor ( penyakit kelamin /sipilis yang diderita ayah atau ibu sehingga mempengaruhi terhadap janin sewaktu ibu mengandung), toxoplasmosis( dari virus binatang seperti bulu kucing ), trachoma dan tumor. Tumor dapat terjadi pada otak yang berhubungan dengan indera penglihatan akibatnya kerusakan pada bola mata , dan pendengaran akibatnya kerusakan pada selaput gendang telinga.
·         Kekurangan vitamin atau kelebihan zat besi /timbel sehingga ibu keracunan yang mengakibatkan kelainan pada janin yang menyebabkan gangguan pada mata. Juga kerusakan pada otak sehingga menyebabkan terganggu fungsi berfikirnya atau verbal komunikasi, kerusakan pada organ telinga sehingga hilangnya fungsi pendengaran.

2.      Penyebab Lain
·         Faktor rhesus (Rh) anoxia prenatal, kekurangan oksigen pada calon bayi di kandungan yang terjadi karena ada gangguan/infeksi pada placenta
·         Percobaan abortus yang gagal, sehingga janin yang dikandungnya tidak dapat berkembang secara wajar.
·         Terjadinya perdarahan pada saat ibu hamil dikarenakan kecelakaan / jatuh atau kelainan pada kandungan yang mengakibatkan kerusakan  pada otak atau organ lainnya.
·         Terjadi kelahiran muda ( premature ) atau bayi lahir kurang waktu, bayi yang lahir sebelum waktunya, sering meninbulkan ketunaan karena ada perkembangan janin yang mungkin belum semprna.
·         Karena faktor keturunan. Hal ini pada umumnya terjadi dari hasil perkawinan bersaudara sesama tunanetra,tuna rungu ataupun yang lainnya, atau mempunyai Pengalaman traumatic yang menimpa pada ibu yang sedang hamil sehingga jiwanya menjadi goncang, tertekan yang secara langsung dapat berimbas pada bayi dalam perut, orangtua yang cacat.Contohnya: akibat  tunanetra faktor dari penyakit pada retina yang umumnya merupakan keturunan  ( Retinitis Pigmentosa ), Penyakit ini sedikit demi sedikit menyebabkan mundur atau memburuknya retina. Gejala pertama biasanya sukar melihat di malam hari, diikuti dengan hilangnya penglihatan periferal, dan sedikit saja penglihatan pusat yang tertinggal.
·         Beberapa pakar menyebutkan bahwa kecacatan disebabkan akibat penggunaan sinar X pada waktu ibu hamil muda mengakibatkan kerusakan pada organ telinga. Banyak bayi dilahirkan dengan kondisi kepala kecil Microcepalic, cacat mental, cacat mata, cacat anggota badan, dan celah langit-langit.Bukti yang sangat menyakinkan bahwa radiasi menimbulkan cacat pada bayi dengan menaiknya frekuensi cacat pada microcepalic dan cacat mental pada peristiwa meledaknya bom atom di Hirosima.

b.      Natal ( terjadi saat kelahiran )
Proses kelahiran hanya terjadi beberapa saat, namun penanganan yang tidak tepat pada saat proses kelahiran, dapat membawa dampak yang cukup menentukan dalam perkembangan anak. Pada proses melahirkan berbagai resiko yang akan dialami oleh seorang ibu maupun bayinya. Resiko tersebut bisa mengancam keselamatan jiwanya, maupun untuk bayi. Misalnya pada waktu melahirkan, proses melahirkan sangat sulit sehingga harus menggunakan peralatan yang digunakan untuk membantu agar anak dapat lahir. Biasanya peralatan yang digunakan untuk membantu melahirkan seperti vacuum yang dapat menarik kepala anak sehingga anak bisa keluar dari rahim ibu. Dari alat tersebut kepala tertarik sehingga mengakibatkan kerusakan fisik pada kepala, otak, dan sistem saraf pusat dapat menyebabkan keterbelakangan mental.

c.       Post Natal
Berbagai peristiwa yang dialami anak dalam kehidupannya seringkali dapat mengakibatkan seseorang kehilangan salah satu fungsi organ tubuh atau fungsi otot, dan syaraf. Bahkan dapat pula kehilangan organ itu sendiri. Penyebab ketunaan yang terjadi setelah kelahiran diantaranya adalah :
·         Seorang anak pada usia 2 tahun menderita penyakit panas sampai satu minggu tidak turun suhu badannya , si ibu tidak segera memeriksakan ke dokter sehingga terjadi luka-luka dan infeksi pada telinga anaknya. Setelah mengetahui bahwa pada telinganya terjadi pembengkakan yang diakibatkan karena luka tusukan benda kecil, yang tidak diketahui sebelumnya. Beberapa hari kemudian dari telinga anak tersebut terdapat cairan yang mengeluarkan bau tidak sedap. Sehingga akibatnya organ telinga luar ( membrana tympani / gendang telinga rusak ) pada masa kanak-kanak.
·         Penyakit radang selaput otak (meningitis) dan radang otak (Enchepalitis) yang diakibatkan karena penyakit yang diderita pada masa kanak-kanak misalnya radang selaput otak akibat radiasi seperti infeksi pada selaput otak, radang otak, infeksi pada organ telinga pada kasus diatas atau akibat kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan fungsi pendengaran, fungsi organ tubuh yag lainnya., yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak menjadi terganggu.  Berbagai penyakit yang diderita pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan Anak Berkebutuhan Khusus.
·         Terjadi incident (kecelakaan) yang melukai kepala dan menekan otak bagian dalam sehingga keadaan otak menjadi terganggu. Traumatik disebabkan oleh pukulan ,tusukan, benturan benda yang mengakibatkan organ tubuh menjadi tidak berfungsi, atau operasi tulang temporal pada telinga, kerusakan tulang-tulang pendengaran yang mengakibatan anak menjadi tuli atau goncangan keras pada kepala dapat menyebabkan kerusakan otak sehingga menjadi anak terbelakang mental.
·         Kekurangan gizi /vitamin pada usia balita sehingga perkembangan dan pertumbuhan organ tubuh ( otak, telinga, dan bagian tubuh yang lain) akan terhambat sehingga mengakibatkan kelainan .
·         Diabetes Melitus. Jenis penyakit ini termasuk penyakit berat menahun yang mengenai selurh bagian tubuh manusia melalui pembuluh darah, akibat tertimbunnya gula darah dalam tubuh.Penyakit ini dapat berkomplikasi bersamaan dengan munculnya penyakit lain, pada organ mata dapat menyebabkan penyakit berupa retinopathia dan cataracta.Sehingga penderita diabetes mengakibatkan kerusakan pada lensa mata mengakibatkan gangguan penglihatan atau berpengaruh terhadap kebutaan.
·         Hipertensi. Seseorang yang memiliki kasus hipertensi dapat mengakibatkan arteriosclerosis,penyempitan pembuluh darah atau bahkan pecahnya pembuluh darah pada otak yang memberikan gejala exudasi dan pendarahan retina serta penyumbatan arteri atau venacentralis reina, sehingga mengakibatkan gangguan penglihatan dari tingkat ringan sampai menjadi buta.
·         Penyakit panas tinggi dan kejang-kejang (stuip), radang telinga (otitis media), malaria tropicana, yang dapat berpengaruh terhadap kondisi badan


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Ada berbagai faktor yang berkontribusi terhadap penyebab anak berkebutuhan khusus. Adapun faktor tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1.      Faktor heriditer
2.      Faktor infeksi
3.      Faktor keracunan
4.      Kekurangan gizi
Sedangkan anak berkebutuhan khusus bila ditinjau dari waktu terjadinya kelainan dapat dikelompokkan menjadi :
1.      Pre-natal
2.      Peri-natal
3.      Pasca natal
Kelainan yang diderita anak dapat menimbulkan berbagai dampak, baik terhadap keluarga maupun anak itu sendiri. Dampak yang ditimbulkan adanya anak berkebutuhan khusus dapat dibagi menjadi :
1.      Dampak fisiologis
2.      Dampak psikologis
3.      Dampak sosiologis

4.       
DAFTAR PUSTAKA


Suparno. 2007. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: DEPDIKNAS

http://oneboyariyanta.blogspot.com/2013/03/faktor-faktor-penyebab-terjadinya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar